Lompat ke isi utama

Berita

Peserta SKPP Diharapkan Jadi Informan Pengawasan

Indramayu, Peserta SKPP (Sekolah Kader Pengawas Partisipatif) diharapkan jadi partisan pengawasan Pemilu dan bisa menjadi informan terkait dugaan pelanggaran Pilkada di Indramayu.

“Ini bagian ikhtiar kita sebagai pemilik kedaulatan yang kita emban bersama-sama agar Pilkada bisa berjalan dengan jurdil,” ujar Yusuf Kurnia, Anggota Bawaslu Provinsi Jawa Barat dalam diskusi daring dengan peserta SKPP dari Indramayu, Rabu (03/06/2020).

Loly Suhenti, Anggota Bawaslu Provinsi Jawa Barat sekaligus Kepala Sekolah SKPP Jawa Barat, menjelaskan konsep pengawasan partisipatif merupakan gerakan secara mandiri, sukarela dan indepen dari masyarakat.

“Bawaslu berharap agar masyarakat ikut aktif dalam proses pengawasan dalam Pemilu dan Pilkada,” ungkapnya.

Langkah Bawaslu dalam pengawasan partisipatif , lanjut loly, yakni dengan membangun kesadaran kritis masyarakat demi meminimalisir pelanggaran Pemilu dan Pilkada.

“SKPP ini salah satu langkah Bawaslu untuk meningkatan partisipasi masyarakat untuk berperan aktif dalam proses pengawasan Pemilu dan Pilkada,” katanya.

Bawaslu juga telah menyusun indeks kerawanan Pemilu yang bertujuan untuk mendeteksi secara dini potensi-potensi pelanggaran Pemilu sehingga Bawaslu bisa memberikan pencegahan agar tidak terjadi pelanggaran.

Dalam proses penyampaian pemahaman tentang pengawasan partispatif, Loly menekankan agar disampaikan melalui pendekatan komunitas dan bahasa yang mudah dimengerti serta dipahami masyarakat.

Berikutnya, Loly mengatakan Humas sebagai lembaga, menjadi jembatan untuk  menyampaikan informasi dengan baik dan benar kepada publik.

“Humas itu bekerja harus konsisten dan jangan bosenan,” kata Loly.

Senada dengan para narasumber dari Bawaslu Provinsi, Chaidar, Anggota Bawaslu Kabupaten Indramayu, menjelaskan bahwa SKPP dibuat Bawaslu sebagai ikhtiar untuk mengawal demokrasi, agar demokrasi bisa berlangsung jurdil.

Chaidar juga berharap, peserta SKPP bisa menyebar luaskan virus-virus pengawasan dan pencegahan kepada masyarakat, sehingga masyarakat ikut aktif dalam pengawasan partisipatif.

“SKKP ini dijadikan sebagai pendidikan politik yang terbaik, dimana para kader SKPP ikut berperan juga dalam proses pengawasan partisipatif, baik Pemilu maupun Pilkada,” ujarnya.

Sementara itu, Supriadi, Anggota Bawaslu Kabupaten Indramayu sekaligus Kepala SKPP Indramayu memberikan apresiasi kepada peserta SKPP, menurutnya peserta SKPP menjadi orang yang beruntung, karena belum tentu yang lain bisa mengikuti kegiatan ini.

“Para kader SKPP Daring Indramayu agar mengikuti sampai akhir dan sampai dinyatakan lulus,” harapnya.

Diskusi daring yang berlangsung selama dua jam ini, diikuti 73 peserta SKPP Daring, sayangnya banyak peserta yang terkendala jaringan.

Tag
BERITA