Bawaslu Indramayu Ajak GP Ansor Indramayu Perkuat Pengawasan Partisipatif
|
Indramayu, 19 November 2025 — Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Kabupaten Indramayu menerima kunjungan silaturahmi dari Pimpinan Cabang GP Ansor Indramayu. Pertemuan yang berlangsung dalam suasana santai ini menghasilkan sejumlah poin penting terkait penguatan pengawasan partisipatif yang melibatkan organisasi kepemudaan.
Dalam forum ini, Gus Ulin Niam, Ketua Pengurus Cabang GP Ansor, menyampaikan rencana pelantikan pengurus cabang pada 29 November 2025, sekaligus mengajak Bawaslu Indramayu hadir untuk mempererat komunikasi.
“Besar harapan kami, acara tersebut dapat dihadiri oleh lima komisioner Bawaslu Kabupaten Indramayu, karena bagaimanapun juga, anak muda Indramayu adalah bagian dari gerak kemajuan Indramayu. Jika kita saling bersinergi, tentu akan tercipta hubungan yang baik”, ungkap Gus Ulin.
Bawaslu Terbuka untuk Kolaborasi Masyarakat Sipil
Ketua Bawaslu Kabupaten Indramayu, Ahmad Tabroni, menegaskan bahwa Bawaslu terus membuka ruang kolaborasi bagi seluruh elemen masyarakat. Menurutnya, pengawasan pemilu tidak bisa hanya ditopang oleh penyelenggara, tetapi membutuhkan partisipasi kelompok masyarakat, termasuk organisasi keagamaan dan kepemudaan seperti GP Ansor.
“Bawaslu ingin menjadi lembaga yang inklusif. Partisipasi publik adalah kunci menjaga kualitas demokrasi,” ujarnya dalam pertemuan tersebut.
Penguatan Jaringan Pengawasan Berbasis Pemuda*
Anggota Bawaslu Indramayu, Dede Irawan, menambahkan bahwa kolaborasi dengan organisasi pemuda memiliki nilai strategis karena mereka memiliki jaringan luas hingga tingkat desa. Menurutnya, pengalaman Ansor dalam kegiatan sosial dan kebangsaan dapat menjadi modal penting untuk terlibat dalam agenda pengawasan pemilu.
Masa Non-Tahapan adalah Waktu Strategis untuk Edukasi
Koordinator Divisi Pencegahan, Partisipasi Masyarakat, dan Humas Bawaslu Indramayu, Supriadi, menekankan bahwa masa non-tahapan merupakan momentum penting untuk meningkatkan pemahaman masyarakat mengenai pengawasan pemilu.
“Justru di masa tanpa pemilihan seperti sekarang, kita bisa menyemai kesadaran dan memberikan pendidikan kepemiluan bagi masyarakat agar mereka siap berperan aktif saat tahapan dimulai,” jelasnya.
"Ke depan, saya mengusulkan agar kita bisa membuat MoU antara Bawaslu dan GP Ansor, terutama terkait penguatan pengawasan partisipatif.
“Demokrasi yang berkualitas tidak mungkin terwujud tanpa campur tangan semua pihak,” ujarnya.
Penulis : Aas Adiwiyaja
Editor : Vikyi Noviandi