Lompat ke isi utama

Berita

Ajak Pahami Pemilu Dengan Asyik Bawaslu Indramayu Kenalkan Game Edukasi Ular Tangga Demokrasi Pada Sosialisasi Pengawasan Partisipatif Bagi Santri. 

Memasuki Tahapan Penyelenggaraan Pemilihan Umum Tahun 2024, Bawaslu Kabupaten Indramayu mengadakan kegiatan sosialisasi pengawasan partisipatif bagi santri di gedung Puspihat Indramayu, Sabtu (5/11). Acara dibuka oleh Ketua Bawaslu Indramayu, Nurhadi, didampingi Anggota dan dihadiri oleh Pimpinan Bawaslu Provinsi Jawa Barat, Zaki Hilmi.

Koordinator Divisi Pencegahan, Partisipasi Masyarakat, dan Hubungan Masyarakat, Supriadi, mengatakan pengawasan partisipatif disosialisasikan kepada santri pemilih pemula yang merupakan bagian dari pelaku demokrasi.

Berkenaan dengan hal itu, pesantren sebagai tempat menimba ilmu para santri, termasuk lembaga pendidikan yang menurut undang-undang tidak boleh dipergunakan menjadi tempat kampanye politik.

Dijelaskan Supriadi, Pesantren memiliki karakteristik yang berbeda, tapi para Santri, Kiai, Ulama adalah warga negara yang mempunyai hak pilih, sehingga perlu diberikan Informasi terkait aturan pemilu. Hal ini, Kata Supri, jangan sampai ada pelanggaran terjadi karena tidak mengetahui regulasinya, karenanya Bawaslu Kabupaten Indramayu melakukan pencegahan melalui sosialisasi dan edukasi dengan berbagai elemen termasuk santri.

“Kita lakukan sosialisasi ini dalam rangka untuk melakukan proses pencegahan terjadinya pelanggaran-pelaksanaan pemilu nanti,” jelas Supriadi

Dalam rangakaian sosialisasi Bawaslu Indramayu juga mengenalkan permainan edukatif, yaitu permainan ular tangga demokrasi. Menurut Supriadi, permainan tersebut perlu disampaikan agar segala terkait Pemilu tak selalu dipandang sebagai hal yang rumit.

“Tapi kalau kita kemas dengan satu permainan, jadinya Pemilu menjadi satu hal yang asik dan menyenangkan. Harapan kita, Pemilu dan politik itu bukan sesuatu hal yang rumit, tetapi Pemilu dan politik itu menjadi satu hal yang biasa, menyenangkan bagi semua pihak,” ujarnya.

Selain kepada santri, Bawaslu Kabupaten Indramayu juga merencanakan akan mengadakan sosialisasi bagi pelajar tingkat SMA atau sederajat. Untuk itu, jelas Supriadi, Bawaslu Kabupaten Indramayu terlebih dahulu akan berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan sebelum pelaksanaannya.

Diharapkan, Pemilu menjadi bagian bagi seluruh warga masyarakat untuk ikut terlibat dalam pengawasan dan pencegahan pelanggarannya. Tak lain, upaya yang dilakukan yaitu memberikan pemahaman kepada masyarakat tentang hal-hal yang melanggar dan tidak melanggar.

“Ketika mereka paham, minimal mereka mencegah dari dirinya dan maksimalnya mereka menularkan kepada yang lainnya. Jika masyarakat dan pemilih pemula dari kalangan santri dan pelajar sudah paham maka pemilu yang berkualitas pun akan terwujud,” pungkasnya.

Selanjutnya, Chaidar, Anggota Bawaslu Indramayu dalam kesempatan sambutanya menjelaskan,  santri dan pesantren harus tahu kapan Pemilu dilaksanakan.

"Santri merupakan salah satu elemen terpenting lahirnya para pemimpin Negeri ini, maka kita tidak boleh acuh terhadap Penyelenggaraan Pemilihan Umum”, ujarnya.

Dalam kesempatan tersebut, Chaidar menerangkan Pemilu serentak Tahun 2024 akan dilaksanakan pada tanggal 14 Februari 2024 dan Pemilihan Kepala Daerah dilaksanakan tanggal 27 November 2024.

Ketua Bawaslu Indramayu, Nurhadi dalan sambutannya, mengajak para Santri dan Kiai Pesantren untuk ikut serta mengawasi dan mencegah terjadinya pelanggaran pemilu.

"Salah satu pelanggaran  pemilu yang sering terjadi, adalah pemasangan Alat Peraga Kampanye (APK) dilingkungan pendidikan termasuk didalamnya adalah lingkungan Pesantren”, ungkap Ketua.

Selanjutnya, Anggota Bawaslu Provinsi Jawa Barat, Zaki Hilmi,  dalam arahannya mengatakan Pesantren dan Santri adalah miniatur demokrasi. Karena di pesantren, kata Zaki Hilmi, diajarkan bagaimana Kita menghadapi perbedaan.

"Santri Itu akan bergaul degan orang dari berbagai suku, dari berbagai latar belakang kehidupan, tetapi Santri mampu membangun kebersamaan ditengah tengah keberagaman", jelasnya.

Sebagai pencetus permainan Ular Tangga Demokrasi, Zaki Hilmi, menerangkan konsep dan tujuan permainan edukasi tersebut. Zaki Hilmi, menuturkan salah satu tujuannya adalah mengajarkan kepemiluan dengan asyik dan gembira, sehingga dapat  di pahami dengan mudah.

Dalam kegiatan sosialisasi, Hadir sebagai narasumber , Dosen STKIP Pangeran Dharma Kusuma Indramayu, Dr. Zamzami, S.H. M.H. Hadir juga dalam pembukaan kegiatan sosialisasi pengawasan partisipatif bagi santri, KH. Amani Luthfi, Pengasuh Pondok Pesantren I'anatt Tholibin, K.H. Azun Mauzun, Ketua Forum Pondok Pesantren sekaligus ketau RMI PCNU Indramayu, hadir Gus Ikhsan, Gus Inu dan Kiai Jalal.

Disesi permainan edukasi pemilu, para santri dengan antusias dan semangat mengikuti permainan.  Pada permainan ular tangga demokrasi, dibagi dalam 4 (empat kelompok) dan masing-masing kelompok bergiliran melemparkan dadu, menjawab pertanyaan dan membaca sesuai nomor dadu, informasi-informasi kepemiluan.

Ditulis : Budi T Editor : Aas

Tag
BERITA